Sya’ban Bulan Penuh Keberkahan |
Dikirim: [30/06/2012] |
|
Bulan
sya'ban adalah salah satu bulan yang mulya, penuh berkah dan kebaikan.
Ketaatan di dalamnya adalah perdagangan yang menguntungkan dan amal
sholeh pada bulan ini adalah jalan meraih kesuksesan untuk menghadapi
bulan Ramadhan.
Sebab disana ada keterkaitan yang kuat antara Rajab, Sya'ban dan Ramadhan.
Sehingga dikatakan bahwa Rajab adalah bulan menanam benih kebaikan atau
amal sholeh, Sya'ban bulan untuk menyirami dan memupuk dan Ramadhan
adalah bulan untuk memanen tanaman yang tumbuh dari benih itu.
Kebiasaan para pendahulu kita, jika tiba bulan sya'ban mereka merayakan
dan memulyakannya dengan bearaneka macam ibadah dan amal sholeh, seperti
taubat, dzikrullah, ziarah kepada Rasulullah, umrah dan lainnya.
Memang seyogyanya beribadah tidak hanya pada bulan tertentu, tapi mereka
yang memiliki mata hati dan pengenalan hakikat keberadaan bulan ini
lebih mengkhususkan dan menambah porsi dan kualitasnya. Menilik bahwa
bulan sya'ban ini penuh rahasia dan nilai historis (sejarah) yang
sangat berharga yang tidak dapat dilupakan manusia.
Cukup menunjukkan keagungan bulan ini dimana Rasulullah menisbatkannya
kepada diri beliau dengan sabdanya : " Sya'ban adalah bulanku " ( HR. Ad
dailami dari Anas bin Malik dan diriwayatkan juga oleh Al Fath bin Abil
Fawaris dari Al Hasan Al Bashri dengan status Hadits Mursal )
Dalam riwayat Ad dailami dari As Sayyidah Aisyah, Nabi Muhammad saw
bersabda (yang artinya): " Sya'ban adalah bulanku dan ramadhan bulan
Allah, sya'ban adalah penyuci dan Ramadhan adalah penggugur (dosa) "
Maka dari sinilah kemudian ulama menyebutkan pula bahwa sya'ban adalah
bulan sholawat kepada beliau saw. As sayyid Muhammad Alawy al Maliki al
Hasani berpendapat bahwa rahasia kenapa Nabi saw menisbatkan sya'ban
kepada beliau, karena pada bulan inilah turun ayat sholawat dan salam
kepada beliau saw (surat al Ahzaab ayat 56).
Memang demikianlah dikatakan sebagian besar ulama bahwa ayat tersebut
diturunkan pada bulan sya'ban, seperti al Imam Ibnu Shoif al Yamani dan
al imam Syihabuddin al Qusthullany. Al Imam Ibnu Hajar al 'Asqolani
menyebutkan bahwa ayat tersebut diturunkan pada tahun kedua Hijriyah.
Dan begitu pula bulan ini menjadi begitu mulya karena ternyata dalam
beberapa hadits diterangkan bahwa beliau saw memperbanyak puasa sunnah
didalamnya. Maka kita sebagai umat beliau seharusnya mengikuti langkah
beliau, itulah cerminan mahabbah kita kepada beliau yang akhirnya
membuahkan kecintaan Allah swt.
Suatu ketika Nabi ditanya tentang puasa yang paling utama setelah
Ramadhan, beliau bersabda: " Puasa di bulan sya'ban untuk memulyakan
Ramadhan " (HR. At Tirmidzi)
Bahkan As Sayyidah Aisyah berkata:
" Aku tidak melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali bulan
Ramadhan, dan aku tidak melihat beliau berpuasa (selain Ramdhan) lebih
banyak daripada pada bulan Sya'ban ". (HR. Al Bukhori, Muslim dan Abu
Dawud)
Dalam riwayat Al Bukhori yang lain, As Sayyidah Aisyah berkata: " Beliau saw berpuasa pada bulan sya'ban seluruhnya ".
Dalam kitabnya Maadza fii sya'ban, as Sayyid Muhammad Alawy al Maliki
menyebutkan bahwa beliau saw mengkhususkan sya'ban dengan banyak puasa
sunnah di dalamnya adalah untuk mempersiapkan diri menghadapi dan
menyongsong Ramadhan, sebagaimana sholat sunnah rawatib dilakukan untuk
mempersiapkan diri memasuki sholat fardhu.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh An Nasai dan ahmad bin Hambal dalam
Musnadnya, usamah bin Zeid RA bertanya kepada Rasulullah SAW kenapa
beliau banyak berpuasa di bulan sya'ban daripada bulan lainnya,
Rasulullah menjawab:
" Itu (sya'ban) adalah bulan dimana banyak orang lalai di dalamnya,
yakni antara rajab dan ramadhan, bulan ini adalah bulan dimana amal-amal
disodorkan kepada Allah Pencipta sekalian alam, maka aku suka agar
diangkat amalku dalam keadaan berpuasa ".
Hadits ini pula yang menjadikan bulan sya'ban memiliki keistimewaan
tersendiri, yaitu bulan dimana amal-amal setiap hamba diangkat dan
dihadapkan kepada Allah swt.
Dan ternyata penyodoran amal ini tidak hanya pada bulan sya'ban saja.
Hanya saja di bulan sya'ban ini dikatakan sebagai penyodoran amal
tahunan. Padahal ada pula penyodoran amal mingguan dan harian.
Sebagaimana diriwayatkan oleh al Imam al Bukhori dan Muslim dari sahabat
Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda :
" Saling silih berganti kepada kalian malaikat di waktu malam dan
malaikat di waktu siang, dan mereka berkumpul pada sholat subuh dan
sholat ashar, kemudian malaikat yang bermalam bersama kalian naik (ke
langit), lalu Allah bertanya kepada mereka:"Bagaimana kalian
meninggalkan hamba-hambaku?" (padahal Dia lebih mengetahui), malaikat
menjawab:"kami tinggalkan mereka dalam keadaan sholat dan kami datang
kepada mereka dalam keadaan sholat".
Ini adalah penyodoran amal harian, setiap waktu subuh dan ashar.
Adapun penyodoran amal dalam sepekan (sejum'at), yaitu setiap hari senin
dan kamis, seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dan
Tirmidzi dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah saw bersabda:
" Amal-amal disodorkan kepada Allah swt setiap hari kamis dan senin "
Dalam riwayat at Tirmidzi yang lain Nabi saw bersabda: "Amal-amal
disodorkan kepada Allah swt setiap hari senin dan kamis, maka aku ingin
agar amalku diangkat dalam keadaan berpuasa".
Untuk menunjukkan kemulyaan bulan ini pula, sya'ban dinamakan syahrul
quran (bulan al quran). Memang setiap saat kita sangat dianjurkan
membaca al quran, lebih-lebih di waktu yang mulya seperti ramadhan dan
sya'ban dan di tempat yang terhormat seperti Makkah al Mukarromah,
Raudhoh As Sarifah dan lainnya.
Adalah al Imam 'Amr bin Qais al Malai jika tiba bulan sya'ban beliau
menutup tempat ibadahnya dan menghabiskan waktu disana dengan membaca al
quran.
Maka dikatakan oleh al Imam as Syeikh Ahmad bin Hijazi bahwa
salafussholeh senantiasa menghabiskan waktu pada bulan sya'ban ini
dengan membaca al quran, maka ikutilah langkah mereka dan berjalanlah di
belakang mereka.
Dinukil dari kitab Maadza fii sya'ban dan Dzikraayat wa munaasabaat,
keduanya karya Al Imam al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy al
Maliky Rahimahullah.
|
|
No comments:
Post a Comment